Minggu, 15 Mei 2011


WAE MAU

WAE MAU adalah nama sungai yang menjadi kehidupan  juga sebagai pembatas wilayah antara desa HILIHINTIR dan desa GOLOROPONG (pemekaran dari desa RENDAH ) yang membentang sepanjang 15 km dan memiliki kedalaman 100 meter dan lebar 50 meter. Keberadaan air yang jernih dan mengandung mineral menjadi sumber kehidupan bagi wilayah HILIHINTIR sehingga tanah nya menjadi subur dan merupakan lumbung padi karena hampir 90% wilayah ini sebagai areal persawahan.
Di sepanjang sungai ini memiliki aneka ragam tumbuhan dan hewan,dan salah satu hewan endemik wilayah ini adalah KERA berekor panjang yang selalu menemani  bila kita menyusuri sungai tersebut. Di sepanjang sungai juga memiliki tempat wisata dimana di bagian utara terdapat JEMBATAN GANTUNG dan disisi selatan terdapat JEMBATAN BATU ALAM yang keduanya memiliki keunikan tersendiri dan di bangun oleh seorang misionaris  yaitu PASTOR STANISLAUS OGRABEK SVD.Kedua jembatan tersebut menjadi penghubung antara dua desa untuk mempermudah aktivitas dan sekaligus sebagai tempat wisata.WAE MAU terkenal dengan tebing dan jurang yang dalam sehingga wilayah ini sangat baik bagi yang suka berpetualang untuk menyusuri sungai menikmati panorama alam nan hijau dan udara yang segar sambil mendengar kicauan burung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar